Mesjid Raya Sikabu, Tempat Malapeh Niaik Dikenal Hingga Malaysia
![]() |
Mesjid Raya Sikabu/Klikpositif.com |
Ketenaran mesjid ini tidak hanya di sekitar Lubukbasung dan Agam saja. Masyarakat dari luar Agam, Sumbar bahkan dari Malaysia banyak yang datang untuk membayar nazar di mesjid yang terletak di pinggir Jalan Raya Lubukbasung-Pariaman ini.
Dari segi konstruksi, mesjid kebanggaan masyarakat Nagari Kampung Tangah ini tidak jauh berbeda dengan mesjid pada umumnya. Namun, dilihat dari sejarahnya, mesjid ini sangat berbeda dengan mesjid-mesjid yang lain.
Salah seorang tokoh masyarakat Sikabu, Zainul Abidin Dt Rajo Malano (78) saat bincang-bincang dengan KLIKPOSITIF, Kamis (9/6) di kediamannya mengatakan, Mesjid Raya Sikabu menjadi tempat menunaikan nazar sudah berlangsung sejak tahun 60-an. Semuanya berawal ketika masyarakat Manggopoh datang menunaikan nazar.
“Pada saat itu ada masyarakat dari Nagari Manggopoh yang datang ke sini. Dia bernazar jika anaknya sembuh, maka ia akan menjamu jamaah Surau Sikabu makan bersama. Sejak itu, semakin banyak masyarakat yang datang membayar nazar,” cerita Dt Rajo Malano.
Menurutnya, masyarakat yang datang untuk “malapeh niaik” tidak hanya berasal dari Sumbar saja. Masyarakat dari luar Sumbar bahkan hingga dari Malaysia datang ke Surau Sikabu hanya untuk membayar nazar.
Selain tempat ibadah dan, Mesjid Raya Sikabu juga dianggap memiliki keramat lain. Mata air yang berada di depan mesjid yang sekarang dijadikan tempat berwudu dianggap memiliki khasiat menyembuhkan penyakit.
Masyarakat yang datang hanya untuk mengambil air dari mata air itu berasal dari Medan, Pekan Baru, Jakarta, Sulawesi, Malaysia dan daerah lainnya.
“Ada masyarakat yang menganggap mata air yang ada di depan mesjid, berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Itu sudah banyak terbukti di sekitar Lubukbasung,” ujarnya.
Dibalik semua itu, Dt Rajo Malano berpesan agar masyarakat tidak salah pemahaman. Sebab, semua penyakit dan kesehatan adalah kuasa Allah.
Salah seorang masyarakat Sikabu, Surtini mengaku pernah menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Setelah mandi dengan air mata air di Mesjid Raya Sikabu, penyakitnya mulai membaik.
“Alhamdulilah, sekarang sakit kepala saya mulai berkurang. Saya juga pernah membayar nazar menjamu jamaah mesjid, saat saya menderita kanker,” aku Surtini.
Sumber : klikpositif.com
Posting Komentar
Posting Komentar