-->
hXOmJ6PY2gENFqnsS184oC4Yptu2L7deSyGRXxpV
Generasi Lubuk Basung, Ini Dia Penjelasan Singkat Kato Nan Ampek yang Harus Dipahami

Generasi Lubuk Basung, Ini Dia Penjelasan Singkat Kato Nan Ampek yang Harus Dipahami

Sebagai generasi muda, khususnya generasi muda Minangkabau, sudah menjadi kewajiban mengetahui seputar adat istiadat. Demikian pula halnya, generasi saat ini, harus paham dengan istilah adar, Kato nan Ampek. 

Generasi Lubuk Basung, Ini Dia Penjelasan Singkat Kato Nan Ampek yang Harus Dipahami
Ilustrasi/Hipwee.com

Sebenarnya, Kato nan Ampek ini sudah pernah kita singgung di artikel sebelumnya. Pada kesempatan ini kita akan uraikan secara singkat makna Kato nan Ampek agar bisa dipahami generasi muda, baik yang berada di kampung maupun di perantauan.

Kato Nan Ampek ialah aturan yang mengikat bagi orang Minangkabau dalam berkomunikasi dan mengungkapkan pemikirannya di kehidupannya sehari-hari. 

Semakin halus penghayatan seseorang terhadap dalam memahami Kato nan Ampek, maka semakin bernilailah keberadatan orang yang bersangkutan. 

Namun, bisa jadi sebaliknya, bagi mereka yang tak menerapkan Kato nan Ampek ini dalam berkomunikasi, semakin rendahlah keadabannya atau tidak tahu diadat.

Kato nan Ampek ini terdiri dari :

1) Kato Mandaki (Kata Mendaki)

Adapun maksudnya adalah bagaimana kita menyatakan maksud kita baik dalam komunikasi dengan maupun ketika kita membicarakan tentang seseorang yang posisinya (baik umur maupun status) lebih tinggi dari kita, seperti orangtua, guru, ulama, tokoh masyarakat, termasuk pemimpin negara. 

Merupakan hal yang tidak beradab bila kita menyebut mereka dengan namanya saja, atau memberi kata sandang ‘Si’ 'Paja' dll.

2) Kato Manurun (kata menurun) 

Maksudnya adalah cara berkomunikasi  atau membicarakan tentang seseorang yang posisii bawah kita, terutama yang umurnya lebih muda atau memang kepada remaja dan bocah.

Kepada yang lebih kecil kita mesti arif dan menerapkan sesuatu atas dasar kasih sayang.

3) Kato Mandata (kata mendatar)

Singkatnya merupakan cara berbahasa atau berkomunikasi dengan teman sebaya dalam pergaulan.

4) Kato Malereng (kata melereng)

Maksudnya dalah bagaimana cara berkomunikasi dengan pihak yang rasanya janggal apabila mengungkapkan perasaan/ pikiran kepadanya secara gamblang dan terus terang. 

Dalam kata melereng ini digunakan kata-kata berkiasbanding. Umpama komunikasi antara mertua dengan menantu dan sebaliknya.

Itulah jabaran singkat tentang Kato nan Ampek. Mudah-mudahan dari jabaran singkat ini kita bisa menjadi generasi yang beradat dan beradab.
Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar